-->

STRUKTUR KALIMAT, PERINGATAN YANG HARUS DIPERHATIKAN SEORANG PENULIS



PERINGATAN DALAM PENULISAN

Dalam sebuah penulisan karya maupun pembuatan berita seorang penulis hendaknya erlu detail dalam tulisannya berdasarkan EYD (Ejaan Yang Dibenarkan) sehingga pembaca akan lebih memahami apa yang akan disampaikan oleh kita sebagai penulis. ada beberapa hal yang harus sangat diperhatikan dan menjadi peringatan penting bagi seorang wartawan. Berikut adalah bberapa hal yang harus diperhatikan dalam penulisan berita.

JUDUL
1.       Mengingatkan kembali: judul punya struktur kalimat
2.       Struktur kalimat minimal ada Subjek-Predikat (S-P), bukan frase
Contoh:
-          Mahasiswa IAIN Tuntut Jokowi Mundur
Mahasiswa IAIN (S), tuntut (P), Jokowi (O), Mundur (P)
-          Harga BBM Naik Mulai Besok
Harga BBM (S), naik (P), Besok (Keterangan Waktu)
-          Pelantikan Budi Gunawan Batal
Pelantikan Budi Gunawan (S), Batal (P)
3.       Jangan berupa satu kata atau frase
Contoh frase:
-          Pelantikan Budi Gunawan
-          Batalnya Pelantikan Budi Gunawan
-          Kenaikan Harga BBM

MENYUSUN PARAGRAF
1.       Satu paragraf menjelaskan 1  fakta utama (di lead bisa memuat 2 fakta)
Contoh:
Sebanyak 147 orang tewas dalam penyerangan di Kampus Garissa University College, Kota Garissa, Kenya, Kamis (2/4) waktu setempat. Aksi itu dilakukan kelompok militan Somalia, Al Shabaab. à inti: penyerangan kampus, pelaku dan korban

Pembantaian terjadi saat mahasiswa terlelap tidur. Setelah beraksi, empat militan yang menyerang kampus tersebut tewas bunuh diri. à inti: proses penyerangan

2.       Jangan jejalkan terlalu banyak data dalam satu paragraf
3.       Pisahkan antara paragraf satu dengan yang lain
Contoh:
Hujan deras mengguyur wilayah Soloraya Kamis (19/3) seharian sehingga terjadi banjir di bantaran Sungai Bengawan Solo pada malam harinya. Puluhan rumah warga Desa Mojo, Mojolaban, Sukoharjo, di bantaran sungai tenggelam sehingga puluhan kepala keluarga (KK) menggungsi ke balai desa. Belasan anggota TNI membantu evakuasi dan  pemdes setempat segera membuat dapur umum.

Sebaiknya:

Banjir kembali melanda kawasan bantaran Sungai Bengawan Solo, Kamis (19/3) malam. Akibatnya, puluhan rumah warga Desa Mojo, Mojolaban, Sukoharjo, yang tinggal di bantaran sungai itu, tenggelam.

Banjir melanda akibat naiknya muka air Sungai Bengawan Solo setelah hujan deras turun di seluruh wilayah Soloraya sehari penuh. Luapan air sungai memaksa puluhan kepala keluarga (KK) mengungsi ke balai desa.

Mereka mengungsi dari rumah yang tenggelam dibantu belasan anggota TNI. Pemdes setempat pun cepat tanggap dengan membuat dapur umum.

Kutipan dan nara sumber
Kutipan pernyataan nara sumber diperlukan untuk memperkuat fakta yang disajikan. Tanpa  kutipan, penulisan fakta terkesan hanya berasal dari intepretasi si penulis.
1.       Penulisan Kutipan
Kutipan Langsung
Ditulis untuk memperkuat fakta dan meyakinkan pembaca bahwa si nara sumber benar-benar memberikan pernyataan itu.
Contoh:
-          “Presiden Joko Widodo meminta agar kriminalisasi terhadap KPK dan pendukung KPK dihentikan,” kata Mensesneg Pratikno di Istana Negara.
-          “Tidak ada kriminalisasi. Jadi hati-hati menggunakan istilah itu!” kata Plt. Ketua KPK Taufiequrrachman Ruki dengan suara keras.

Kutipan Tak Langsung
Pernyataan bisa ditulis tanpa kutipan. Penulis bisa menuliskan pernyataan itu tanpa harus mengikuti kalimat nara sumber secara persis.
Contoh:
-          Mensesneg Pratikno menyebut Presiden Joko Widodo telah meminta agar semua pihak menghentikan kriminalisasi terhadap KPK dan pendukungnya.
-          Plt. Ketua KPK bereaksi keras terhadap isu kriminalisasi terhadap lembaganya. Dia justru mengatakan tak ada kriminalisasi dan meminta masyarakat berhati-hati menggunakan istilah itu.

2.       Jangan membuat kutipan yang terlalu panjang
Yang sering terjadi, penulis ingin menjejalkan pernyataan nara sumber dalam satu paragraf, atau malah dalam satu kalimat.

Contoh:
Ketua DPD Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Solo, Sugeng Riyanto, menanggapi sikap Hanura.

“Ya ora papa [tak apa-apa], itu sikap parpol. Dia taat pada struktur partai di atasnya. Hal itu juga bukan wewenang kami untuk ikut campur. Kami akan galang partai-partai yang bisa digalang. Secara struktural, kami belum pernah mendengarkan komitmen apa pun dari Hanura. Saya hanya dengar dari teman-teman bahwa ada kecenderungan Hanura gabung koalisi besar. Kami menghormati pilihan Hanura,” kata Sugeng.

Catatan: Jika seperti ini, reporter terkesan lebih mirip recorder yang hanya menyalin pernyataan nara sumbernya. Kutipan yang terlalu panjang juga memperlemah karena fakta yang ditonjolkan menjadi kabur. Sebaiknya, cukup dikutip pernyataan yang memperkuat fakta sebelumnya .

Contoh:
Ketua DPD Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Solo, Sugeng Riyanto, menanggapi sikap Hanura. Dia menghargai langkah politik Hanura karena belum pernah mendengar komitmen Hanura dengan koalisi besar.

“Ya ora papa [tak apa-apa], itu sikap parpol. Saya hanya dengar dari teman-teman bahwa ada kecenderungan Hanura gabung koalisi besar. Kami menghormati pilihan Hanura,” kata Sugeng.

3.       Hindari kata ganti orang pertama
Kata ganti orang pertama seperti “saya” dan “kami” atau yang melibatkan orang pertama seperti “kita” tidak lazim digunakan dalam penulisan berita, kecuali dalam kutipan langsung. Dalam artikel atau tulisan opini kata-kata itu lazim dipakai, tapi tidak dalam berita.

Contoh TIDAK BAIK:
Pelatih Persis Solo, Aris Budi Sulistyo, masih mencari pemain baru untuk mengisi posisi bek tengah. Aris menilai saat ini belum ada bek Persis yang mampu menjadi koordinator lini belakang. Namun menurut kami dari Pasoepati, pelatih tidak perlu mencari pemain baru lagi karena pertandingan pertama Divisi Utama Liga Indonesia sudah sangat dekat.

Contoh BAIK:
Pelatih Persis Solo, Aris Budi Sulistyo, masih mencari pemain baru untuk mengisi posisi bek tengah. Aris menilai saat ini belum ada bek Persis yang mampu menjadi koordinator lini belakang.

Namun, hal berbeda diungkapkan kelompok suporter Persis, Pasoepati. “Menurut kami dari Pasoepati, pelatih tidak perlu mencari pemain baru lagi karena pertandingan pertama Divisi Utama Liga Indonesia sudah sangat dekat,” kata Wakil Presiden Pasoepati, Ginda Ferrachtriawan, di Stadion Mahanan, Minggu (5/4/2015).

4.       Sebutkan cara mendapatkan sumber data itu
Reporter/penulis harus jujur mengungkapkan dari mana datanya diperoleh. Apakah dari hasil wawancara empat mata, jumpa pers, kesaksian langsung, rilis tertulis, siaran televisi, dsb.
Contoh:
-          “Tidak ada kriminalisasi. Jadi hati-hati menggunakan istilah itu!” kata Plt. Ketua KPK Taufiequrrachman Ruki dengan suara keras dalam jumpa pers di Mabes Polri, Senin (16/2/2015).
-          “Harusnya pada 2010 ini Terminal Giwangan sudah selesai,” kata Wakil Wali Kota Jogja Haryadi Suyuti melalui pesan singkat kepada Harian Jogja, Senin (4/1//2010).
-          Girlband asal Korea Selatan, SNSD, dipastikan akan menggelar konsernya di Jakarta pada 14 September 2013 mendatang. Lewat akun Twitter @DyandraEnt, pihak promotor Dyandra Entertainment mengumumkan SNSD siap menghibur SONE Indonesia lewat konser yang bertajuk Girls Generation World Tour - Girls & Peace.
"#GGTourINA2013 GGWT "Girls and Peace" Sat, 14 September 2013 at MEIS, Ancol. Girls Generation's first ever concert in Indonesia!" kicau akun tersebut, Jumat (2/8/2013).
STRUKTUR KALIMAT YANG BAIK
1.       Ada S-P-O, S-P-K, atau minimal S dan P
Contoh TIDAK BAIK:
Dua anggota kelompok bersenjata ditembak di Poso. à siapa yang menembak?
One Direction menyanyikan dalam konser Stadion Gelora Bung Karno semalam. à apa yang dinyanyikan?

Contoh BAIK:
Dua anggota kelompok bersenjata ditembak polisi dalam sebuah kontak senjata di Poso.
One Direction menyanyikan hit mereka, That’s What Makes You Beautiful, dalam konser Stadion Gelora Bung Karno semalam.

2.       Perhatikan penggunaan tanda koma, titik, tanya, dan seru.
-          Koma (,) dipakai di dalam kalimat, bukan mengawali kalimat maupun di akhir kalimat.
Contoh: Namun, kelompok Pasoepati mempertanyakan keseriusan pembentukan badan hukum untuk Persis Solo.
-          Titik (.) dipakai untuk mengakhiri kalimat, bukan di tengah kalimat.
-          Setiap akhir kalimat harus diberi tanda baca yang jelas, apakah titik (.), tanda seru (!) untuk perintah/seruan, atau tanda tanya (?) untuk pertanyaan.

3.       Gunakan huruf kapital dan huruf kecil dengan tepat
Contoh SALAH:
pelatih Persis Solo, Aris Budi Sulistyo, masih mencari Pemain baru untuk meNgisi posisi bek tengah.
Contoh BENAR:
Pelatih Persis Solo, Aris Budi Sulistyo, masih mencari pemain baru untuk mengisi posisi bek tengah.

0 Response to "STRUKTUR KALIMAT, PERINGATAN YANG HARUS DIPERHATIKAN SEORANG PENULIS"

Post a Comment

Tak peduli seperti apa hidupmu, kamu selalu punya pilihan untuk melihat dari sisi baiknya atau sisi buruknya. mari saling berbagi

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel