-->

SOSIOLOGI KOMUNIKASI : WACANA OLD MEDIA & NEW MEDIA, REALITAS MEDIA & MEDIA INDUSTRY

PRAKATA PENULIS


Dewasa ini media massa menjadi salah satu tren terkini penyebab terjadinya ghlobalisasi aatau pendekatan. Dengan mudahnya saat ini kita dapat mengakses kejadian SEA GAMES yang berlangsung di Singapura atau sesuatu yang lainya. Semua itu berkat adanya media yang membantu mudahnya kses informasi. Komunikasi yang dahulunya menggunakan media perantara tradisional dan kesukuan kini sudah bias dijangkau dengan mudah menggunakan media yang ada sekitar kita seperti new media, TV Koran dan sebagainya
Media massa yang dewasa ini sudah banyak ditumpangi oleh kepentingan pribadi membuat gerakan literasi media menjamur di kalangan masyarakat. Masyarakat yang secara keseluruhan membutuhkan media sebagai sarana pendidikan, informasi, dan hiburan mereka secara suka rela sudah sadar akan pentingnya literasi media yang bertujuan untuk membuat masyarakat lebih melek media dan melek sosial.

Keadaan yang demikianlah yang memaksa masyarakat untuk melek media. masyarakat harus pandai dalam memilih arus informasi yang masuk ke dalam otak. Program acara yang tidak mendidik sebaiknya kita matikan atau kita laporkan kepada KPI (Komisi Penyiaran Indonesia) untuk diberikan peringatan atau ditindak lanjuti.
Demi tercapainya komunikasi yang efektif komunikasi dua arah yang salah melengkapi satu sama lain. Dan terwujudnya peran manusia sebagai mahluk sosial saat ini hendaknya harus ada simbiosis murualisme antar masyarakat dan juga pihak media komunikasi agar sama-sama meluruskan pada komunikasi yang terjalin antar keduanya sehingga teciptanya harmoniasi, terutama di Indonesia ini



                                                          SOSIOLOGI KOMUNIKASI
Manusia Sebagai Makhluk Sosial Manusia sebagai makhluk sosial, pada dasarnya manusia tidak dapat hidup sendiri, manusia membutuhkan manusia lain untuk saling berkolaborasi dalam pemenuhan kebutuhan fungsifungsi sosial satu dengan lainnya.

Pandangan Sosiologi terhadap penyelarasan fungsi-fungsi sosial dan kebutuhan manusia: adalah Interaksi sosial. Dalam pandangan Habermas disebut dengan Tindakan Komunikasi.Sosiologi Komunikasi perspektif kajian sosiologi tentang aspek-aspek khusus komunikasi dalam lingkungan individu, kelompok, masyarakat, budaya dan dunia.

OLD MEDIA DAN NEW MEDIA

Pengertian old media

Surat Kabar
Surat Kabar merupakan media massa yang paling tua dibandingkan dengan jenis media massa lainnya. Sejarah telah mencatat keberadaan  surat kabar dimulai sejak ditemukannya mesin cetak oleh Johann Guternberg di Jerman Sejarah keberadaan surat kabar sebagai media massa di Indonesia dimulai menjelang dan pada awal kemerekaan Indonesia
Televisi
Dari  semua media televisilah yang paling berpengaruh pada kehidupan manusia.Penemuan televisi telah melalui berbagai eksperimen yang dilakukan ilmuwan akhir abad 19 dengan dasar penelitian yang dilakukan oleh James clark Maxwell dan Heinrich Hertz serta penemuan Marconi pada tahun 1890. Penyiaran melalui media televisi di Indonesia dimulai pada tanggal 24 Agustus  1962, bertepatan dengan dilangsungkannya pembukaan Pesta Olahraga se-Asia IV atau Asean Games  di Senayan. Sejak itulah Televisi Republik Indonesia yang disingkat TVRI dipergunakan sebagai panggilan stasiun (station call) hingga sekarang.
Radio Siaran
Radio adalah media massa elektronik tertua dan sangat luwes. Selama hampir satu abad lebih keberadaannya, radio siaran telah berhasil mengatasi persaingan keras dengan bioskop, rekaman kaset, televisi, televisi kabel, electronic games dan personal cassette players. Perkembangan radio siaran di Indonesia dimulai dari masa penjajahan Belanda, penjajahan Jepang, Zaman kemerdekaan dan zaman Orde  Baru.



Pngertian New Media
Menurut Neumah “ kami menyaksikan evolusi jaringan iterkoneksi universal audio, vidio dan komunikasi teks elektronik yang akam mengaburkan perbedaan antara komunikasi publik dan swasta (Neuman dikutip dalam Croteu dan Hoynes 2002:322). Neuman berpendapat bahwa New media akan mengubah arti jarak geografis.Memungkinkan untuk peningkatan yans samgat besar dalam volume komunikasi, memberikan kemungkinan meningkatkan kecepatan komunikasi.
Dennis Mc.Quail memberikan lima konsep pembeda natara media baru dan media lama
1.   derajat iteraktivitas, dimana interaksi dalam new media lebih flexibel dan lebih tinggi dibanding media konvesional,
2.   derajat social presence (keberadaan sosial) dimana media massa bersifat lebih personal, mengurangi ambiguitas .Media baru memungkinkan audience untuk bisa berhubungan secara personal dengan media melaui kontak langsung
3.   derajat otonomi dimana penggunaan media memiliki kemampuan untuk mengontrol isi dan penggunaan medianya sendiri dan diolah sendiri
4.   derajat playfullness ,kemampuan media menyediakan hiburan bagi para user.
5.   derajat privasi yang berhubungan dengan tepi isi yang dimiliki para pengguna media.Mereka bebas menampilkan papaun dimedia baru (internet) sehingga menghasilkan media unik (berbeda) dan personal.

McQuail juga menunjukan enam perbedaan antara media lama dan media baru yaitu
1.      media lama konsepnya satu objek berbicara banyak orang sementara media baru bersifat decentralized yang artinya semua memiliki kesempatan berbicara kepada siapapun,
2.      media lama adalah one way communication, sementara media baru two way communication yang memungkinkan adanya feedback dari audience,
3.      media lama di bawah kontrol negara,sementara media baru diluar kontrol negara,bahkan bisa dinikmati siapapun yang ada di dunia tanpa batasan negara ,
4.      media lama memproduksi konsep otoriter yakni dibawah kekuasaaan pemerintah, partI politik bhkan owner dari media lama tersebut. sementara media baru menjunjung prinsip demokrasi siapa saja dapat mengakses dan menjadi kuasa media ,
5.      media lama memfragmentasi audience sementara media baru meletakkkan audiene pada posisi yang sama ,
6.      media lama membentuk kebingungan sosial ,sementara media baru berorientasi pada individu .
              Adapun di era globalisai sekarang ini new media telah berkembang pesat da sudah menjadi bahan konsumsi banyak orang dari kalangna anak-anak sampai dewasa dikarenakna mudahnya cara mengakses dan mengoprasikannya.


Media social
              Menurut Andreas Kaplan Dan Michael Haenlain media sosial ialah seperangkat aplikasi / software yang berjalan di internet yang memiliki tujuan dasar penggunaan teknologi. Sedangkan menurut Wikipedia, media sosial adalah sebuah media online dengan para penggunanya (users) bisa dengan mudah berpartisipasi, berbagi menciptakan isi meliputi blog, jejaring sosial, wiki dan dunia virtual.

  Media sosial saat ini buak hanya menjadi sekedar sarana untuk berkomunikasi Namun juga menjadn sarana untuk berkomunikasi dan mencari informasi secara lebih cepat tanpa jangkaun waktu dan tempat
1.Facebook
            Facebook diluncurkan pertama kali pada tanggal 4 Februari 2004 oleh Mark Zuckerberg sebagai media untuk saling mengenal bagi para Mahasiswa Harvard. Dalam waktu dua minggu setelah diluncurkan, separuh  dari semua Mahasiswa Harvard telah mendaftar dan memiliki account facebook . Facebook saat ini telah menjadi jejajring sosial yang memiliki users (PENGGUNA) terbanyak didiunia. Rata-rata users facebook menghabiskan waktu 19 menit per harinya untuk mengakses facebook.

2.Twitter  
            Twitter adalah yang paling cepat berkembang jejaring sosial YANG didirikan Maret 2006 oleh Evan Williams, Jack Obvious, dan Biz Stone.mikroblogging gratis software yang  memungkinkan anda untuk tetap berhubungan dengan orang secara cepat. Tweet adalah istilah untuk maksimal 140 karakter pesan yang diposting di kegugupan. Untuk tweeting untuk menjadi efektif, hal itu harus dilakukan secara sistematis, dengan posting yang dibuat setiap hari.
            Untuk rata-rata pemilik bisnis atau eksekutif pemasaran, hal ini dapat sangat tidak praktis karena waktu yang diperlukan. Untungnya, teknologi menyediakan cara untuk menyelesaikan sesuatu lebih cepat.Salah satu teknologi seperti ini adalah suatu alat yang disebut BigTweet.

3.Linked In
            LinkedIn adalah situs web jaringan sosial yang berorientasi bisnis, terutama digunakan untuk jaringan profesional. Sampai September 2007 situs ini memiliki lebih dari 14 juta pengguna terdaftar, meliputi 150 industri dan lebih dari 400 bidang ekonomi yang diklasifikasi menurut jasanya. CEO LinkedIn saat ini adalah Dan Nye dan kantornya berlokasi di Mountain View, California. Perusahaan ini didanai oleh Greylock, Sequoia Capital, Bessemer Venture Partners, serta European Founders Fund. LinkedIn mulai meraih keuntungan (arus kas positif) sejak Maret 2006

4.Serta masih banyak lagi jejaring social yang juga memiliki users yang menjadi sarana untuk berkomunikasi dan bersosialisasi didunia maya seperti mysspace, blog, whatsappp, BBM (Black Baery Mesengger)


Dampak Media Sosial
Dalam penggunaan media sosial tentu saja akan mempunyai dampak bagi penggunannya. Baik itu dampak positif yang bermanfaat ataupun dampak negatif yang merugikan pengguna media sosial. Adapun dampak positif dan negatif yang ditimbulkan oleh media sosial adalah sebagi berikut:
Dampak positif :
a.    Untuk menghimpun keluarga famili, saudara, kerabat yang tersebar, dengan jejaring sosial ini sangat bermanfaat dan berperan untuk mempertemukan kembali keluarga atau kerabat yang jauh dan sudah lama tidak bertemu, kemudian lewat dunia maya hal itu bisa dilakukan.
b.   Sebagai media penyebaran informasi. Informasi yang up to date sangat mudah menyebar melalui situs jejaring sosial. Hanya dalam tempo beberapa menit setelah kejadian, kita telah bisa menikmati informasi tersebut. 
c.    Memperluas jaringan pertemanan. Dengan menggunakan jejaring sosial, kita bisa berkomunikasi dengan siapa saja, bahkan dengan orang yang belum kita kenal sekalipun dari berbagai penjuru dunia. 
d.   Internet sebagai media komunikasi, dimana setiap pengguna internet dapat berkomunikasi dengan pengguna lainnya dari seluruh dunia.
e.    Media pertukaran data. Dengan menggunakan jaringan situs-situs web para pengguna internet di seluruh dunia dapat saling bertukar informasi dengan cepat dan murah.
f.    Sebagai media promosi dalam bisnis. Hal ini memungkinkan para pengusaha kecil dapat bersaing dengan perusahaan-perusahaan besar.

Dampak negatif :
a.    Pornografi. Dengan kemampuan penyampaian informasi yang dimiliki internet, pornografi pun merajalela. Di internet terdapat gambar-gambar pornografi dan kekerasan yang bisa mengakibatkan dorongan kepada seseorang untuk bertindak kriminal.
b.   Mengurangi kinerja. Karyawan perusahaan, pelajar, mahasiswa yang bermain media sosial pada saat sedang mengerjakan pekerjaannya akan mengurangi waktu kerja dan waktu belajar mereka.
c.    Berkurangnya privasi pribadi. Dalam sosial media  kita bebas menuliskan dan men-share apa saja, Sering kali tanpa sadar kita mempublish hal yang seharusnya tidak perlu disampaikan ke lingkup sosial.
d.   Kejahatan dunia maya. Kejahatan dikenal dengan nama cyber crime. Kejahatan dunia maya sangatlah beragam. Diantaranya : carding, hacking, cracking, phising, dan spamming.


MEDIA EFEK
MEDIA EFEK PASIF



1)                  Media
            Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) media merupakan alat (sarana) komunikasi seperti koran, majalah, radio, televisi, film, poster, dan spanduk. Menurut Syaiful Bahri Djamarah media adalah alat bantu apa saja yang dapat dijadikan sebagai penyalur pesan guna mencapai tujuan. Sedangkan menurut Schram media adalah teknologi pembawa pesan yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan pembelajaran.
Pengertian media dari beberapa pendapat ahli diatas dapat disimpulkan bawa media adalah alat yang digunakan dalam berkomunikasi untuk menyampaikan suatu pesan.
2)                  Efek
            Pengertian kata efek menurut KBBI adalah kesan yang timbul pada pikiran penonton, pendengar, pembaca, dsb (sesudah mendengar atau melihat sesuatu). Sedangkan efek media adalah perubahan perilaku manusia setelah diterpa pesan MEDIA MASSA
Efek media juga diartikan sebagai dampak dari kehadiran sosial yang dimiliki media, yang menyebabkan perubahan pengetahuan, sikap dan tingkah laku manusia, akibat terpaan media. Semakin berkembangnya teknologi media massa dalam menyampaikan informasi dan hiburan, maka manusia tak akan pernah bisa lepas dari pengaruh media massa tersebut. Setiap hari, otak manusia selalu dipenuhi oleh informasi yang disampaikan.
3)                  Audiens Pasif
            McQuail (1987) menyebutkan audiens sebagai kumpulan penonton, pembaca, pendengar, pemirsa. Konsep audiens diartikan sebagai penerima pesan-pesan dalam komunikasi massa, yang keberadaannya tersebar, heterogen, dan berjumlah banyak.
Sedangkan audiens pasif maksudnya adalah pengertian yang menganggap bahwa masyarakat lebih banyak dipengaruhi oleh media. Mereka secara pasif menerima apa yang disampaikan media. Mereka menerima secara langsung apa-apa yang disampaikan oleh media.
Menurut Denis McQuail (2002: 425-426), bahwa efek media massa memiliki typologi yang mana terdiri dari empat bagian yang besar.
1.      efek media merupakan efek yang direncanakan, sebagai sebuah efek yang diharapkan terjadi baik oleh media massa sendiri ataupun orang yang menggunakan media massa untuk kepentingan berbagai penyebaran informasi.
2.      efek media massa yang tidak direncanakan atau tidak dapat diperkirakan, sebagai efek yang benar – benar diluar kontrol media, diluar kemampuan media ataupun orang lain yang menggunakan media untuk penyebaran informasi melalui media untuk mengontrol terjadinya efek media massa. Jadi pada efek kedua ini, efek media terjadi dalam kondisi tidak dapat diperkirakan dan efek media terjadi dalam kondisi tidak dapat dikontrol.
3.     

efek media massa terjadi dalam waktu pendek namun secara cepat, instan, dan keras memengaruhi seseorang masyarakat.
4.      fek media massa berlangsung dalam waktu yang lama, sehingga memengaruhi sikap – sikap adopsi inovasi, kontrol sosial sampai dengan perubahan kelembagaan, dan persoalan – persoalan perubahan budaya.
Teori effek media passif
1.      Teori Peluru ( Bullet Theory )
Teori ini ditampilkan pada tahun 1950 an setelah peristiwa penyiaran kaleidoskop stasiun radio CBS di Amerika berjudul “The Invasion From Mars”. Wilbur Schramm pada tahun 1950 an itu mengatakan bahwa seorang komunikator dapat menembakkan peluru komunikasi yang begitu ajaib kepada khalayak yang pasif tidak berdaya.

2.      Teori Kultivasi
            Teori ini mendeksripsikan bahwa media menghasilkan sebuah dampak dimana ada sebagian masyarakat yang menganggap dunia nyata (kehidupannya sehari-hari) berjalan sesuai dengan dunia yang digambarkan oleh media.Ataupun sebaliknya, menganggap bahwa dunia dalam media itu adalah "realita".

3.      Teori Priming
            Menurut Severin, 2005: 271 Priming adalah proses di mana media massa berfokus pada sebagian isu dan tidak pada isu lainnya dan dengan demikian mengubah juga standar evaluasi yang digunakan khalayak untuk menilai realitas sosial yang dihadapinya Selain itu teori ini juga menjelaskan bahwa media mendorong terbentuknya pikiran yang terhubung dengan apa yang ditampilkan di media itu sendiri
4.      Teori Agenda Setting
Merupakan sebuah proses dimana figur publik dan peristiwa penting apa yang membantu menentukan konten yang akan disampaikan oleh media. Teori ini juga menjelaskan efek proses tersebut bagi masyarakat penyimak media, dimana dijelaskan bahwa semakin besar ketertarikan masyarakat akan suatu isu, maka semakin besar pula coverage yang dilakukan oleh media atas isu tersebut.







MEDIA EFEK AKIF
Ciri-ciri audiens aktif
1.      Selektifitas. Audiens lebih selektif dalam memilih dan menggunakan media.Mereka tidak asal melihat, mendengar, atau membaca media yang disajikan di depannya.Mereka memilih satu atau beberapa media yang dianggapnya sesuai dengan kebutuhannya.Contohnya, anggota kelompok masyarakat yang berpendidikan relatif tinggi, umumnya hanya membaca bahan bacaan atau media tertentu saja yang ada kaitannya dengan pekerjaannya saja, dan jarang sekali membaca media yang tidak relevan.
2.      Utilitarianisme. Audiens aktif lebih banyak memilih media yang dianggapnya bermanfaat bagi dirinya karena sesuai dengan tujuan menggunakannya.
3.      Intensionalitas. Audiens aktif lebih suka menggunakan media karena isinya, bukan pertimbangan aspek luarnya.
4.      Keterlibatan atau usaha. Di sini audiens secara aktif mengikuti dan memikirkan penggunaan media.
5.      Tidak mudah terpengaruh (impervious to influence).
Teori media Aktif
Teori Uses And Gratification
Khalayak mengerti apa isi media, dan media mana yang menurut mereka bisa gunakan untuk memenuhi kebutuhannya. Tampak bahwa pada statemen pertama, khalayak dianggap pasif karena hanya dilihat sebagai obyek dampak media (baik ketika dampak itu dianggap kuat maupun terbatas). Sedang pada statemen kedua, jelas khalayak dianggap aktif, karena merekalah sebenarnya yang menentukan apakah akan mengkonsumsi media ataukah tidak. Studi dalam bidang ini memusatkan perhatian pada penggunaan (uses) isi media untuk mendapatkan pemenuhan (gratifications) atas kebutuhan seseorang. Dalam suatu studi televisi oleh anak, Brown (1979) menemukan arti penting media tersebut yang bersifat memberikan kepuasan bagi kebanyakan anak pada umumnya, seperti mengajarkan tentang bagaimana orang lain menjalani hidupnya atau memberikan suatu bahan pembicaraan dengan teman-temannya.



MEDIA INDUSTRY
industri budaya disebut sebagai industri kreatif, matahari terbit, atau industri beorientasi masa depan dalam istilah ekonomi, atau content industries dalam istilah teknik. Secara umum industri budaya meliputi percetakan, penerbitan, dan produksi multimedia, aidio-visual, fotografi (rekaman suara), dan sinematografi, termasuk pula kerajinan dan desain
Theodor Adorno dan Max Horkheimer (1979: 123), mengatakan munculnya konsep komodifikasi karena perkembangan suatu industri budaya.Komodifikasi diartikan sebagai produksi benda budaya (musik, film, busana, seni dan tradisi), yang diproduksi secara massal oleh industri budaya, dan menghasilkan produk budaya yang tidak otentik/palsu, manipulatif, dan terstandarisasi. Dalam arti lain, masayarakat/khalayak secara sadar ataupun tidak telah digerakan secara masif, yang seolah sangat membutuhkan produk budaya tersebut.
Menurut Yasraf Amir Piliang mengataka bahwa media dalam menjalankan fungsinya, selain sebagai penyebar informasi dan hiburan, juga sebagai institusi pencipta dan pengendali pasar produk komoditas dalam suatu lingkungan masyarakat.Dalam operasionalisasinya, media selalu menanamkan ideologinya pada setiap produk hingga obyek sasaran terprovokasi dengan propaganda yang tersembunyi di balik tayangannya itu. Akibatnya, jenis produk dan dalam situasi apapun yang diproduksi dan disebarluaskan oleh suatu media, akan diserap oleh publik sebagai suatu produk kebudayaan, dan hal ini berimplikasi pada proses terjadinya interaksi antara media dan masyarakat. Kejadian ini berlangsung secara terus menerus hingga melahirkan suatu kebudayaan baru.

Kritik terhadap industry media

1.      Kritik madzhab frankfrut
Adorno dan Horkheimer menilai bahwa kapitalisme dalam era modern telah menyediakan dan mengadakan industrialisasi terhadap semua hal, termasuk waktu luang dan area budaya kehidupan yang tidak pernah diperhatikan produk kapitalis sebelumnya.Kapitalisme didorong oleh logika mencari dan kemudian memenuhi pasar-pasar baru (Alkhajar, 2012).
2.       Kritis atau Teori Kritik Masyarakat
Pemikiran Karl Marx tentang kritis atas kapitalisme berupa determinasi ekonomi menjadi titik bidik para ilmuwan kritis Mazhab Frankfrut melalui teori kritis.Hakikat kapitalisme yang didominasi oleh kelas berkuasa masih menjadi pusat sentral dan berperan penuh dalam penindasan terhadap kelas mayoritas.Adapun dampak penindasan kepemimpinan budaya cenderung bersifat kekerasan simbolik (Bourdieu Pierre, 2010: 2).

Produk industry budaya

1.   Budaya Populer (Pop Culture)
Menurut Dominic Strinati dalam (Olong, 2006: 16), budaya pop merupakan dialektika antara hemogenisasi (penyeragaman) dan heterogenisasi (keragaman).Sedangkan menurut Stuart Hall dalam (Syaiful Halim, 2013: 9), budaya pop merupakan tempat dimana hegemoni muncul, dan wilayah dimana hegemoni berlangsung.Ia bukan ranah dimana sosialisme atau sebuah budaya sosialis yang telah terbentuk sepenuhnya dapat sungguh-sungguh diperhatikan. Akan tetapi, ia adalah salah satu tempat yang memungkinkan sosialisme diberi legalitas.
2.   Budaya massa
menurut Indra Irawan (2012), budaya massa adalah budaya populer yang dihasilkan industri produksi massa dan dipasarkan untuk mendapatkan keuntungan pada khalayak konsumen. Budaya massa adalah hasil budaya yang dibuat secara massif demi kepentingan pasar. Budaya massa lebih bersifat massal, terstandarisasi dalam sistem pasar yang anonim, praktis, heterogen, lebih mengabdi pada kepentingan pemuasan selera dangkal. Zaman dulu secara keseluruhan dapat dikatakan bahwa budaya massa adalah simbol kedaulatan kultural dari orang-orang yang tidak terdidik.





KONSTUKSI SOCIAL DAN REALITAS MEDIA

Tahap Konstruksi Sosial Media Massa
Substansi teori dan pendekatan konstruksi sosial atas realitas Berger dan Luckmann adalah pada proses simultan yang terjadi secara alamiah melalui bahasa dalam kehidupan sehari-hari pada sebuah komunitas primer dan semi-sekunder. Basis sosial teori dan pendekatan ini adalah masyarakat transisi – modern di Amerika pada sekitar tahun 1960-an, dimana media massa belum menjadi sebuah fenomena yang menarik untuk dibicarakan. Dengan demikian teori konstruksi sosial atas realitas Peter L. Berger dan Luckmann tidak memasukkan media massa sebagai variabel atau fenomena yang berpengaruh dalam konstruksi sosial atas realitas
proses kelahiran konstruksi sosial media massa melalui tahap-tahap berikut ini :
Tahap menyiapkan materi konstruksi
Menyiapkan materi konstruksi sosial media massa adalah tugas redaksi massa, tugas itu didistribusikan pada desk editor yang ada di setiap media massa. Masing-masing media memiliki desk yang berbeda-beda sesuai dengan kebutuhan dan visi suatu media. Isu-isu penting setiap hari menjadi fokus media massa, terutama yang berhubungan tiga hal, yaitu kedudukan , tahta dan perempuan.

Tahap sebaran konstruksi
Pilihan-pilihan wilayah sebaran adalah strategi lain dalam sebaran konstruksi media berdasarkan pada segmentasi. Jadi, informasi tentang profil olahragawan tinju yang akan bertanding minggu ini adalah milik segmentasi yang berbeda dengan informasi-informasi tentang kosmetik. Pilihan-pilihan sumber informasi juga dapat dipilih berdasarkan pemetaan kekuasaan sosial sumber informasi itu dimasyarakatnya.
·         Pembentukan konstruksi realitas
·         Tahap pembentukan konstruksi realitas
Didalam tahap pembentukan konstruksi realitas terdapat tiga tahap yaitu,
1)      konstruksi realitas pembenaran yakni sebagai suatu bentuk konstruksi media massa yang terbangun dimasyarakat yang cenderung membenarkan apa saja yang ada dimedia massa sebagai sebuah realitas kebenaran,
2)      kesediaaan dikonstruksi oleh media massa yakni sikap generik dari tahap yang pertama, bahwa pilihan seseorang untuk menjadi pembaca dan pemirsa media adalah karena pilihannya untuk bersedia pikiran-pikirannya dikonstruksi oleh media massa,
3)      sebagai pilihan konsumtif yakni menjadikan konsumsi media massa sebagai pilihan konsumtif, dimana seseorang mudah bergantung pada media massa.
1)                     Pembentukan konstruksi citra
Pembentukan konstruksi citra adalah bangunan yang diinginkan oleh tahap konstruksi, dimana bangunan konstruksi citra yang di bangun oleh media massa ini terbentuk dalam dua model yaitu, (1) model good news adalah sebuah konstruksi yang cenderung mengkonstruksikan suatu pemberitaan sebagai berita yang baik, (2) model bad news adalah sebuah konstruksi yang cenderung mengkonstruksikan kejelekan atau cenderung memberi citra buruk pada objek pemberitaan.
a)                     Tahap konfirmasi
Konfirmasi adalah tahapan ketika media massa maupun pembaca dan pemirsa memberi argumentasi dan akuntabilitas terhadap pilihannya untuk terlibat dalam tahap pembentukan konstruksi.
Realitas Media : Realitas yang Dikonstruksi oleh Media Massa

Realitas media adalah realitas yang dikonstruksi oleh media dalam dua model,:
·         Model peta analog Model dimana realitas sosial dikonstruksi oleh media massa bedasarkan sebuah model analog sebagaimana suatu realitas itu terjadi secra rasional.
·         Model refleksi realitas Model yang merefleksikan suatu kehidupan yang terjadi dengan merefleksikan suatu kehidupan yang pernah

MEDIA DAN MORALITAS
Media massa saat ini menjadi lembaga penghasut pencetus kerusuhan. Sementara wartawanya sendiri menjadi pribadi-pribadi yang ditakuti karena serinng bekerja tidak professional sehingga banyak merugikan orang lain dan msyarakat. Wajah ganda media menjadi profil utama industry Karena media selain mejadi agen of change atau agen agen perubahan namun juga menjadi agen of destroyer atau agen perusak.
Media massa merefleksikan peran institusi edukasi masyarakat untuk melestarikan budaya yang baik yang bersumber pada nilai kemanusiaan yakni social bukan kehwanan . Namun kenyataanya saat ini justru media lah yang memberikan konten pada khalayak dengan konten yang disebut kehewanan. Menjadi corong-corong profokasi kehwanan seperti materilaisme, hedonism, seks, kekerasan ,radikalisme, mistisme dan sebagainya.
a.      Mistisme dan tahkhayul
      Tayangan mistis dimedia khususnya televisi menjadi salah satu mindsteram yang ada di media, yang pada mulanya hanya berupa konten pemberitaan kemudian menjadi tayangan sinetron yang berbasis masyarakat.
      Apabia media cenderung menayangkan acara-acara kekerasan horror mistik dan sebagainya maka sesunggunhya media menjadi media transformasi pemberitaaan kontra budaya yang memiliki makna kehewanan. Acar tersebut tidak pantas untuk dipertahankan .
Bahaya tayangan mistik dan tahayul
      Setiap pembertiaan massa memiliki effek bagi pengguna media salah satu efek yang diberikan adalah efek keburukan. Efek buruk adalah elain berdampak pada keruskan kognitif masyarakat. Terutama anak-anak, bahaya besar dari tayangan tersebut adalah kerusakan sikap dan perilaku.



b.      Pelecahan seksual dan pornomedia
Semua fikiran yan berlangsung pada tindak pencabulan disebut pornografi, siring bekembangnya media porno sudah bukan lagi perilaku yang hanya dilakukan secara langsung . namun dapat juga dilakukan di media msasa tentu hal ini dapat memberikan pengaruh yang sangat buruk bagi khalayak umum. Konsep pornografi telah berkembang dalam kasus tertentu semua kategori konseptual dapat menjadi kajian dalam suatu media sehingga menghasilkan porno media.
Jenis-jenis pornomedia yang dapat merusak antara lain
 Pornografi `: gambar-gambar perilaku pencabulan yang lebih banyak menonjolkan tubuh dan alat kelamin manusia.
Pornoteks  :  karya pencabulan (porno) yang ditulis sebagai naskah cerita atau berita dalam berbagai versi.
Porno suara           ` : suara, tuturan, kata0 kata yang diucapkan sesorang baik langsung atau tidak langsung yang berkaitan dengan porngrafi.
Porno aksi : penggambaran aksi gerakan, leggokan, likuan tubuh penonjolan tubuh yang member ranngsangan seksualitas samapai dengan alksi memempertontonkan bagia tubuh



WACANA MEDIA
wacana merupakan satu kesatuan sematik, dan bukan kesatuan gramatikal. Kesatuan yang bukan lantaran bentuknya ( morfem, kata, klausa atau kalimat ).  analisis wacana tidak dimaksudkan untuk mencari keteraturan dan kaidah seperti tata bahasa, tetapi yang dituntut adalah keteraturan yang berkaitan dengan keberterimaannya pada khalayak.
Ada dua hal yang dapat dikaji sehubungan dengan kesatuan bahasa yang dikemukakan oleh Halliday dan Hasan tersebut :
·         Unsur yang abstrak yang digunakan untuk mengajarkan bahasa dan untuk mengetahui bagaimana aturan-aturan bahasa itu bekerja.
·         Unsur yang digunakan untuk berkomunikasi.
Pendekatan Dalam Analisis Wacana

Menurut Van Leeuwen, pendekatan dalam analisis wacana ada dua perhatian :
1. Eksklusi ( Proses Pengeluaran )
Eksklusi atau proses pengeluaran yang menitikberatkan pada kelompok atau aktor yang dikeluarkan dalam suatu teks berita, serta strategi wawancara apa yang digunakan untuk itu. Proses tersebut secara tidak langsung dapat mengubah pemahaman khalayak akan suatu isu dan melegitimasi posisi pemahaman tertentu. Beberapa strategi wacana yang digunakan untuk mengeluarkan aktor dari suatu teks dapat diuraikan seperti berikut :

                                a. Pasivasi
Salah satu bagian dari eksklusi ialah dalam bentuk pemakaian kalimat pasif. Melalui kalimat pasif, aktor dapat tidak dihadirkan dalam teks, sesuatu yang tidak mungkin terjadi dalam kalimat yang berstruktur aktif.
                                       b.Nominalisasi
Salah satu bagian eksklusi yang merupakan strategi untuk menghilangkan sekelompok aktor sosial tertentu adalah melalui nominalisasi. Strategi ini berkaitan dengan pengubahan kata kerja ( verba ) menjadi kata benda (nomina).
                                          c. Penggantian kalimat
Penggantian subjek juga dapat dilakukan dengan memakai anak kalimat yang sekaligus berfungsi sebagai pengganti aktor.



artikel dibuat oleh Alfiansyah Aziz ..
bila ingin share jangan lupa menyertakan link..
daftar pustakanya belum saya cantumkan..
semoga bermanfaat bagi yang membutuhkan


0 Response to "SOSIOLOGI KOMUNIKASI : WACANA OLD MEDIA & NEW MEDIA, REALITAS MEDIA & MEDIA INDUSTRY"

Post a Comment

Tak peduli seperti apa hidupmu, kamu selalu punya pilihan untuk melihat dari sisi baiknya atau sisi buruknya. mari saling berbagi

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel