-->

USULAN PROPOSAL TEMA DINAMIKA KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA

USUAN PROPOSAL, “Dinamika Komunikasi Antar Budaya Terhadap Komunikasi Mahasiswa Non Jawa dengan Mahasiswa Jawa di kalangan Mahasiswa KPI IAIN Surakarta”


PENDAHULUAN
a.      Latar belakang
 Komunikasi sangatlah memegang peranan penting dalam kehidupan manusia. Dengan komunikasi sifat alami manusia sebagai mahluk sosiial dapat terpenhi.  Dua orang dikatakan melakukan interaksi, apabila masing-masing melakukan tindakan aksi dan reaksi. Aksi dan reaksi yang dilakukan manusia ini disebut sebagai tindakan komunikasi.
Hampir sebagian besar komunikasi yang dilakukan di alam sadar berlangsung dalam situasi komunikasi antar pribadi. Situasi ini dapat dijumpai di manapun, baik secara perorangan, kelompok, maupun organisasi. Dengan komunikasi antarpribadi ini dapat membuat seseorang untuk tidak terasing atau terisolasi dari lingkungan sekitar. Melalui komunikasi tersebut, seseorang dapat menyampaikan apa yang ada dalam benak pikiran kepada orang lain baik secara langsung maupun tidak langsung.  Hal inilah yang terjadi di lingkungan kampus Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Surakarta khususnya di Program Studi Komunikasi Penyiaran Islam (KPI) di Fakultas Ushuluddin dan Dakwah, yakni banyaknya para pendatang dari luar kota maupun luar provinsi yang melanjutkan studinya di kampus IAIN Surakarta.
Semenjak beralih statusnya Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Surakarta, Menjadi IAIN Surakarta, maka daya tampung IAIN Surakartapun semakin ditunjang. Publikasi baik lewat media cetak dan elektronik, IAIN Surakarta, khususnya Jurusan KPI juga menerima pendaftaran mahasiswa baru melalui jalur Online. Citra kampus yang berbasis pada nilai Agama Islam, berbudaya Jawa ini mulai diminati oleh masyarakat umum, baik dari dalam dan luar kota maupun luar provinsi hingga beberapa mahaasiswa dari Luar Negeri seperti Thailand, yang akhirnya membuat mereka memutuskan untuk mengambil strata satunya dikampus IAIN Surakarta.
Begitu pula dengan para mahasiswa yang berasal dari jawa sendiri yang menjadi objek utama peneliti. Dengan melihat lokasi kampus IAIN Surakarta, berada dikawasan Daerah Solo yang mempunyai slogan Central of  wilayah  yang sangat menjunjung nilai-nilai Budaya Jawa.baik dari segi bahasa hingga tingkah laku sehari-hari.
Budaya Jawa  ini tentu berbeda dengan budaya yang dianut oleh mahasiswa Non Jawa dikalangan Mahasiswa KPI IAIN Surakarta. Berbagai permasalahan komun ikasi sering didapati oleh mahasiswa Non Jawa saat berkomunikasi kesulitan-kesulitan dalam berinteraksi dan beradaptasi dengan lingkungan Jurusan KPI. Seperti yang telah disinggung di awal, hal-hal itu ialah kehidupan terasing, di mana sulitnya seseorang melakukan proses komunikasi dan berinteraksi di suatu tempat yang baru sehingga membuat mereka tidak dapat beradaptasi.  Hal ini dapat terjadi oleh beberapa sebab, salah satunya ialah terasingnya seseorang dikarenakan pengaruh perbedaan suku, ras atau kebudayaan dan bahasa pada suatu tempat yang baru dikunjungi.
Berdasarkan hal-hal di atas, maka penulis mencoba mengangkat fenomena ini sebagai suatu permasalahan yang akan diteliti, dengan judul “Dinamika Komunikasi Antar Budaya Terhadap Komunikasi Mahasiswa Non Jawa dengan Mahasiswa Jawa di kalangan Mahasiswa KPI IAIN Surakarta” harapanya dengan penelitian ini semoga dapat menambah wawasan baru bagi pembaca.

b.      Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka penulis membuat rumusan masalah:
1.      Bagaimana pola komunikasi (verbal maupun non verbal) yang terbentuk pada komunikasi Mahasiswa KPI Jawa dengan Mahasiswa KPI Non Jawa?

c.       Tujuan dan Manfaat Penelitian

1.       Tujuan :
-          Mengidentifikasi faktor-faktor internal dan eksternal yang komunikasi antar budaya dikalangan mahasiswa KPI IAIN Ska.
-          Melakukan analisis untuk memberikan solusi terhadap persoalan komunikasi antar budaya  yang dihadapi mahasiswa KPI IAIN Ska.
-          Memenuhi tugas mata kuliah metodologi penelitian semester 3, serta diharapkan  dapat memberikan kontribusi pada studi Ilmu Komunikasi terkait dengan fenomena komunikasi antar budaya yang terjadi pada Kalangan Mahasiwa KPI IAIN Ska.
2.      Manfaat  :
-           untuk mengetahui dinamika, lika-liku komunikasi yang terbentuk pada komunikasi mahasiswa KPI IAIN Ska. baik secara Verbal maupun Non Verbal, sehingga bisa memberikan rekomendasi pada pihak-pihak yang terkait untuk dipakai sebagai bahan evaluasi dan pembelajaran.
-           


Landasan Teori

1.    Komunikasi antar budaya (KAB)
KAB bisa diartikan sebagai komunikasi yang dilakukan dua orang aau lebih yang berasal dari beda budaya. Budaya tentu bukanlah hal yag sama karena masing-masing budaya memiliki perbedaan yang tidak sama, sebuah pesan harus dimengerti . dikonsumsi oleh pemlik budaya tertentu untuk anngota dari komunikasiantr budaya tertentu.
Berikut adalah asumsi / pernyataan penyebab adanya komunikasi antar budaya :
1.       Komunikasi berpusat pada kebudayaan.
2.      Dalam komunikasi antar budaya terkandung hubungan dan pemaknaan isi antar pribadi.
3.      Komunikasi antar budaya dimulai dengan anggapan bahwa antara komunikator dan komunikan memiliki perbedaan persepsi.
4.      Efektifitas budaya merupakan tujuan komunikasi
Komunikasi yang berjalan baik menjadi suatu tantangan dalam berlangsungnya komunikasi antar budaya, ketika makna dan pemahaman sama sekali berbeda maka pesan yang disampaikan bisa saja tidak sampai atau berbeda maksudnya, sama halnya dengan komunikasi yang erjadi pada kalangan mahasiswa KPI IAIN Surakarta dimana Budaya menjadi hal utama dalam komunikasi, mahasiswa KPI lebih didominasi oleh mahasiswa yang berasal dari budaya jawa, sementara mahasiswa pendatang yang berasal dari daerah lain berada ditingkat minoritas,  belum tentu mahasiswa budaya jawa dengan mahasiswa non budaya jawa memiliki suatu pandangan yang sama dalam hal berkomunikasi.  Maka penulis mengabil beberapa teori yang dapat dijadika sebagai rujukan penelitian ini diantaranya adalah.

a.                       Teori Berger dan Calabrese (1975) Teori Pengurangan Ketidakpastian,oleh wiliam Gudykunst
       mengasumsikan interaksi, tujuan yang penting dari komunikasi adalah untuk mengurangi ketidakpastian tentang teman bicara.  Perilaku di dalam komunikasi pada permulaan adalah meungenai hubungan komunikasi antar pribadi adalah hal utama untuk menemukan informasi tentang yang orang lain dan memberikan informasi yang relefan tentang diri sendiri dengan tujuan untuk menjelaskan, memprediksi, dan mengkontrol hubungan.   Teori ini kelihantannya cocok untuk khusus menjelaskan tentang komunikasi antar budaya.
            Beberapa teori dari teori ini merupakan ketidakpastian dan tori ini sangat baik yang diucapkan Gudykunst
Gudykunts dan Hammer (1987) telah mengidentifikasi empat pola adaptasi antar budaya. Orang asing dengan kecemasan yang tinggi dan ketidakpastian yang tinggi mungkin tidak disesuaikan dengan budaya tuan rumah, sementara mereka yang rendah dan rendah kecemasan ketidakpastian telah beradaptasi sepenuhnya. Orang asing yang menjaga diri mereka sendiri dan memiliki sedikit interaksi dengan anggota kebudayaan setempat memperlihatkan pola kecemasan rendah tetapi ketidakpastian tinggi.Mereka nyaman karena mereka bergaul dengan orang lain tentang budaya asli mereka, tetapi mereka memiliki kesulitan menjelaskan dan memperkirakan perilaku tuan rumah. Orang asing yang memiliki kecemasan tinggi tetapi rendah ketidakpastian dapat memprediksi dengan baik tapi masih tidak nyaman ─ mungkin karena mereka mengerti tapi tidak menyukai kebudayaan setempat. Gudykunst dan Hammer percaya bahwa beberapa pola-pola adaptasi antar memperkuat teori mereka dibandingkan dengan teori-teori yang hanya menyarankan sebuah kontinum mulai dari rendah ke tinggi tingkat adaptasi. Program penelitian dan rekan-rekannya Gudykunst menerapkan Teori Pengurangan Ketidakpastian untuk antar komunikasi menawarkan contoh yang sangat baik dari bangunan teori. 

b.                       Teori negoisasi wajah face negotiation theory
        Wajah didefinisikan sebagai one sel’f image in the precence of other (image diri seseorang dimata orang lain). Dengan kata lain memiliki image diri berarti memiiki perasaan menyenangkan dalam berbagai situasi kondisi budaya yang melingkupi diri sesorang.







Metode penelitian
1.      Jenis penelitian
Jenis penelitian ini adalh penelitian lapangan (field research) dengan metode kualitatif yaitu prosedur penelitian yang menghasilkan data-data deskiptif berupa kata-kata dalam bentuk tulisan maupun lisan dari diri individu dan perilaku yang diamati
2.      Pendkatan penelitian
 Dalam cakupan yang lebih sempit, penelitian tentang Dinamika Kounikasi antar Budaya dikalangan mahasiswa KPI IAIN Surakarta ini, akan didiskusikan dengan memakai teori fenomenologi (phenomenology theory).
merupakan studi mengenai pengetahuan (knowledge) yang muncul dari suatu kesadaran; atau suatu cara di mana orang berusaha memahami objek dan peristiwa-peristiwa dengan kesadaran pengalaman mereka. Lebih lanjut diuraikan oleh Littlejohn, bahwa fenomenologi melihat suatu objek dan kejadian-kejadian dari perspektif perceiver, yaitu individu yang mengalami peristiwa-peristiwa tersebut. Sebuah fenomena adalah kehadiran atau kemunculan suatu objek,  kejadian, atau keadaan dalam persepsi seseorang. Kemudian, realitas dalam fenomenlogi adalah cara suatu hal muncul dalam kesadaran persepsi individu.
Metode penelitian fenomenologi kualitatif menggambarkan tentang fenomena kejadian individu , situasi atau kelompok Budaya dalam Mahasiswa KPI IAIN Ska. Penelitian ini relatif sederhana yang Fokus Penelitian Fokus penelitian atau yang sering disebut pembatasan masalah dari penelitian ini ialah:
-          Bagaimana komunikasi verbal  (bahasa) mahasiswa KPI Jawa ketika melakukan proses komunikasi antar budaya dengan mahasiswa Non Jawa?
-          Bagaimana komunikasi non-verbal  (kinesics,  paralanguage  dan  proxemics) mahasiswa Jawa ketika  melakukan proses komunikasi antar budayadengan mahasiswa Non Jawa ?
Dengan adanya fokus penelitian tersebut, nantinya akan didapat hasil yang dapat
menjawab pertanyaan permasalahan penelitian ini, yakni dinamika komunikasi antar budaya dikalangan mahasiswa KPI IAIN Ska.

3.      Lokasi penelitian
            Penelitian ini dilakukan dikampus IAIN Surakarta, tepatnya di jurusan komunikasi penyiaran islam fakulitas ushuluddin dan dakwah, dimana mahasiswa KPI didominasi oleh mahasiswa yang berasal dari kebudayaan jawa dan sebagian berasal dari kebudayaan suku lain seperti suku sunda, madura, nusa tenggara bahkan ada mahasiswa yang bersal dari Negera Thailand.
Dalam hal ini kemampuan akademik mahasiswatersebut tidak dijadikan batasan agar penelitian tersebut mudah dilakukan. Pertimbangan lokasi karena jurusan KPI dinilai memiliki mahasiswa yang beraneka ragam dari berbagai budaya tertentu serta jurusan KPI dinilai lebih mudah untuk tinjuan penelitian karena merupakan jurusan sendiri

4.      Tehnik pengumpulan data

 Dalam rangka penelitian menggunakan penelitian kualitatif,maka teknik pengmpulan data yang dipergunakan adalah observasi, deep interview (wawancara) serta studi pustaka
1.      Observasi (pengamatan) untuk Mengetahuia apakah sasaran yang akan diteliti cukup tepat untuk menjawab kebutuhan peneliti.
2.      Indepth interview (wawancara) untuk menegtahui atau mengamati gambaran mengenai sikp, pandangan, perspesi para pelaku peristiwa dari objek.
3.      Studi pustaka, upaya yang dilakukan untuk mempertajam analisa, peneliti mencari informasi data melalui refernsi dari sumber lain yang memiliki fokus penelitian yang sama.
5.      Tehnik keaabsahan data

1.       Pengumpulan dan pengambilan data,  dengan menelaah seluruh data yang tersedi dari berbagai sumber, yaitu wawancara, pengamatan yang sudah  ditulis dalam catatan lapangan, dokumentasi pribadi, gambar, foto, dan sebagainya
2.      Reduksi data dilakukan untuk mencari data-data yang relevan sesuai konteks  penelitian, suatu bentuk analisis yang menajamkan, menggolongkan, mengarahkan, membuang yang tidak perlu dan mengorganisasi data dengan cara sedemikian rupa hingga kesimpulan-kesimpulan finalnya dapat ditarik dan diverifikasi
3.      Display dat yaitu penyajian data. rakitan organisasi informasi yang memungkinkan kesimpulan riset dilakukan. Dengan melihat sajian data, peneliti akan lebih memahami berbagai hal yang terjadi dan memungkinkan untuk mengerjakan sesuatu pada analisis atahupun tindakan lain berdasarkan pemahaman tersebut.  Semuanya ini disusun guna merakit informasi secara teratur supaya mudah dimengerti
4.      Penarikan kesimpulan (vertivikasi) sebagai ujung dari hasil penelitian apa yang berhasil kta teliti dari hasil penelitian . merupakan pola proses yang dapat dilakukan dari sajian data dan apabila kesimpulan kurang jelas dan kurang memiliki landasan yang kuat maka dapat menambahkan kembali pada reduksi data dan sajian data. Kesimpulan yang perlu diverifikasi, yang berupa suatu  pengulangan dengan gerak cepat

6.      Teknik Pemilihan Informan
 Pemilihan informan dalam penelitian ini dilakukan dengan cara dipilih
secara sengaja (purposive sampling) yaitu orang yang dianggap dapat memberikan
informasi yang berhubungan dengan masalah   yang diteliti. Adapun kriteria
informan dalam penelitian ini adalah:
1.  mahasiswa KPI budaya jawa:
-  Individu budaya jawa yang telah menetap dijawa sejak kecil
-  mahasiswa KPI budaya jawa yang sudah pernah/ biasa  berinteraksi dengan mahiswa anon budaya jawa.
2.  Etnik mahasiswa budaya lain:
-  banyaknya mahasiwa budaya lain yang berada diJurusan KPI maka penuis hanya mengambil informan dari mahasiswa yang berasal dari budaya lain di jurusan KPI antara lain
- mahasiswa KPI yang berasal dari budaya sunda.
- mahasiswa KPI yangberasal dari budaya madura.
- mahasiswa KPI yangberasal dai budaya nusa tenggara.
- serta mahasiswa KPI yang berasal dari luar negeri yaitu Thailand.



0 Response to "USULAN PROPOSAL TEMA DINAMIKA KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA"

Post a Comment

Tak peduli seperti apa hidupmu, kamu selalu punya pilihan untuk melihat dari sisi baiknya atau sisi buruknya. mari saling berbagi

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel